

Seks Selama Kehamilan, Amankah?
Share26

Untuk menjawab semua
pertanyaan di atas, ada hal penting yang pertama-tama harus dilakukan
oleh pasangan suami isteri, yaitu periksakan dan konsultasikan dulu kehamilannya
ke dokter kandungan untuk memastikan bahwa kandungannya sehat dan
normal. Jika, telah diketahui bahwa kandungannya sehat dan normal, maka
jawabannya adalah ibu hamil boleh melakukan hubungan seks seperti biasa
dan kapan saja bisa dilakukan. Jadi seks akan aman jika kehamilannya
Normal. Hubungan seks tidak akan melukai bayi karena bayi terlindung
secara alamiah oleh selaput lendir yang menutup jalan lahir, yang
sekaligus melindunginya terhadap kuman yang dapat masuk ke dalam pintu
rahim. Selain itu, bayi berada di dalam kantung rahim yang berisi
cairan ketuban yang juga melindunginya.
Selama
atau setelah melakukan hubungan seksual atau orgasme, biasanya ibu
hamil akan mengalami kontraksi rahim di mana rahim terasa keras selama
beberapa menit, hal ini normal dan merupakan bagian dari orgasme bukan
menjadi tanda adanya masalah pada bayi dalam kandungan.
Hindari berhubungan seks jika selama atau setelah berhubungan mengalami
suatu gejala yang tidak biasa seperti rasa nyeri, kontraksi/kram yang
terus menerus dan terjadi perdarahan.
Hubungan
seks saat kehamilan akan benar-benar menimbulkan banyak permasalahan
bahkan beresiko jika kehamilan sang isteri termasuk ke dalam kehamilan
dengan kategori resiko tinggi atau adanya indikasi terjadi komplikasi.
Berhubungan seks disarankan tidak dilakukan jika terindikasi dapat
menyebabkan bahaya pada kehamilan, hal ini biasanya disarankan bagi
kasus-kasus seperti:
- Pernah mengalami keguguran atau terindikasi adanya ancaman keguguran
- Air ketuban sudah pecah
- Telah terjadinya pembukaan jalan lahir
- Riwayat Kelahiran prematur
- Pasangan menderita Sexual Transmitted Disease (STD) / penyakit seks yang menular
Posisi Berhubungan seks Yang Aman Bagi Ibu Hamil
Berbaring
atau terlentang adalah posisi yang perlu dihindari oleh ibu hamil,
karena hal ini dapat membuat vena rahim menekan vena besar, jadi posisi
misionaris dimana pria berada di atas tubuh wanita, tidak lagi menjadi
posisi ideal bagi ibu hamil. Yang paling penting dari posisi
berhubungan seks adalah jangan meletakan berat badan pria ke perut ibu
hamil atau batasilah tekanan-tekanan di perut ibu hamil. Ada beberapa
posisi yang dapat dilakukan saat berhubungan seks dengan ibu hamil:
Posisi ibu hamil di atas
posisi
ini merupakan posisi yang paling baik digunakan oleh ibu hamil, karena
dalam posisi ini ibu hamil dapat mengontrol kedalaman dan kecepatan
penetrasi.
Posisi berbaring miring
posisi
berbaring miring berhadapan mungkin dapat dilakukan saat pertengahan
kehamilan ketika perut belum terlalu besar. Namun jika, perut ibu hamil
sudah mulai membesar, posisi miring ini dapat dilakukan dengan posisi
suami berada di belakang ibu hamil
Posisi ibu hamil berlutut
Ibu
hamil berlutut dan dibantu dengan meletakan bantal di bawah perutnya
dengan tujuan mengganjal, dan suami dapat melakukan penetrasi dari
belakang
Posisi ibu hamil duduk
Posisi
ini juga memungkinkan ibu hamil mengontrol kedalaman dan kecepatan
penetrasi. posisi ini biasanya dilakukan pada kehamilan pertengahan
ketika tidak memerlukan banyak gerakan. Suami duduk dan ibu hamil duduk
di atasnya saling berhadapan, atau jika kehamilan sudah membesar, ibu
hamil bisa duduk sambil membelakangi suami
< Sebelumnya | Berikutnya > |
---|
Artikel Terbaru
- Mengenal Jenis Kontraksi Selama Kehamilan
- Manfaat Pelukan Orangtua Bagi Perkembangan Psikologis Anak
- Stimulasi Puting; Cara Mempercepat Proses Persalinan
- Jenis kosmetik Yang Harus Dihindari Saat Hamil
- Tempat Tidur Bayi: Tips Nyaman dan Aman Bagi Bayi
- Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini
- Selangkah Senyum, Spirit of Motivation
- Gizi dan Nutrisi Ibu Hamil
- Keputihan Pada Wanita - Jenis, Penyebab dan Pencegahan
- Penyakit Endometriosis dan Kehamilan
Video
Online Users
3 users
and 700 guests
online
Hakcipta © 2012 bidanku.com. Semua Hak Dilindungi.
Bidanku.com; Nuansa Kualitas Bagi Keluarga
No comments:
Post a Comment