Laman

Sunday, February 12, 2012

MARI BLAJAR FILSAFAT


This Blog
Linked From Here
The Web
This Blog
 
 
 
 
Linked From Here
 
 
 

The Web
 
 
 

Cari Sesuatu ?

Google

Sunday, August 14, 2011

BUKU AJAR FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN

Buku yang dieditori Reza A.A Wattimena ini menarik, melihat filsafat ilmu pengetahuan didekatkan dengan realitas empirik yang terjadi di negeri ini. Oleh karenanya buku ini menempatkan dirinya sebgai buku ajar yang berdimensi kontekstual. Sungguh menarik buku ini jika cermat membacanya, dan buku ini pantas untuk pembelajaran, karena secara langsung pembaca disentuhkan dengan relaitas sesungguhnya, sehingga mudah cerna. Orang tidak terbawa ke zaman dulu kala yang cenderung melihat kebelakang cerita Athena atau Yunani Kuno, yang hanya berbicara Sokrates dan Plato. Namun pembaca diajak melihat secara aksiologi kendati tak meninggal otologi dan epistemologi. Perlu disambut dengan gembira karena buku ini belum memilki tandingan bahasan. Cocok sebagai buku ajar, utamanya dalam pembelajaran metode diskusi. Buku ini terbit dari kota Surabaya, yang dibidani oleh Universitas Widya Mandala Surabaya. Ada yang akan kami cuplik terkait dengan Pragmatisme pengetahuan, karena segmen ini mengkritik cara pandang bangsa kita yang cenderung jadi pemakai (konsumen) dari pada produsen. Bangsa yang letih pengetahuan, seperti tiada darah keilmuan yang menyuplai ke tataran ilmu pengetahuan. Tepatnya pada halaman 86 yang perlu dipapar di gudang ini.

Thursday, May 26, 2011

FILSAFAT BERPIKIR ORANG TIMUR


Profesor Konrad bukunya sering mampir di blog ini, kali ini menulis tentang Filsafat Berpikir Manusia, khususnya untuk belahan dunia timur. Cara berpikir manusia untuk beberapa hal sangat dipengaruhui alam dimana ia berada. Akumulasi sebuah bertalian anatara manusia dan tempat tinggalnya atau tempat dimana dilahirkan akan memberi warna cara pandangnya. Buku ini mengangkat bagaimana jalan pikir manusia. Telaah diarakan pada wilayah pencermatan, antara lain cara berpikir manusia Indonesia, China dan India. Dalam pembahasannya buku ini sangat banyak membahas cara berpikir manusia di belahan Indiadan China, atau dengan kata lain didominasi cara pikir orang India dan China, selebihnya cara pikir manusia Indonesia. Dari paparan ini sangat bermanfaat bila kita ingin mengkaji lebih dalam filsafat pikir India dan China. Pada halaman 88 buku ini , diuraikan tentang 8 pedoman yang memperlihatkan cara-cara kita melenyapkan pelbagai macam derita manusia antara lain:
  • Pandangan yang benar
  • Keinginan yang benar
  • Kata-kata yang benar
  • Tingkah laku yang benar
  • Gaya hidup yang banar
  • Usaha yang benar
  • Berpikir yang benar
  • kontemplasi yang banar
Catatan: Pada pembahasan Cara Pikir Manusia Indonesia tampaknya buku ini cenderung pada arah pengajaran bagaimna manusia itu sadar berkewarganegaran, hal ini nampak pada pembahasannya mengedepankan Wasawan Nusantara. Dan sebagian kecil menggambarkan perjalanan sejarah bangsa. Menurut blog ini buku yang dikreasi Prof Konrad Kebung, terkait dengan cara berpikir manusia Indonesia masih dikupas sepintas, belum mendasar. Barangkali ini sebuha strategi Prof Konrad untuk menciptakan buku filsafat pikir bangsa Indonesia secara tersendiri.

Monday, April 18, 2011


Kita bersahabat tak hanya datang lalu pergi, numun tertambat di hati sanubari. membangun citra-sesama perguruan tinggi. Bina jati diri untuk meningkatkan kualitas keilmuan sebagai universitas. Lama telah dirancang, akhirnya seperti tanaman. Kini berbuah lebat, lahir titian muhibah keilmuan dalam ranah Seminar Internasional. INTERNATIONAL CONFERENCE-" FUTURE EDUCATION IN GLOBAL CHALLENGES". Tadi Senin 18 April 2011 tepat pukul 18.23 WIB, telah lahir gagasan baru, trilogi gagasan itu antara lain:

1. Membangun Journal Bersama antara UM (Universiti Malaya) dan Universitas Adibuana Surabaya

2. Rencana Membuat Buku Bersama

3. Segera di buka Program Doktoral by Research

Terkait dengan seminar Internasional tersebut, tak tanggung-tanggung untuk hadir ke Surabaya, Universiti Malaya mencarter pesawat yang khusus mengangkut rombongan tersebut. Puluhan mahasiswa program pascasarjana Universitas serta belasan profesor dari universitas Malaya hadir di Universitas Adi Buana Surabaya. Tadi malam dalam acara Jamuan Makan, dihibur pula dengan orkes keroncong yang dimainkan oleh karyawan dan para dosen Universitas Adibuana Surabaya. Sangat menyenangkan tentunya, karena disela jamuan makan malam rekan-rekan dari Universiti Malaya sempat melantunkan suaranya melalui lagu, "Bengawan Solo". Tak Ketinggalan Professor Madya Abdul Jalil ikut pula tarik suara.

Sunday, April 3, 2011

FILSAFAT ILMUN PENGETAHUAN: PROF KONRAD KEBUNG, Ph.D

Sebuah terobosan baru, lenngkap dan up tu date dalam mendalami Filsafat Ilmu Pengetahuan. Kata buku ini: "Filsafat bukan hanya suatu pandangan. Filsafat juga berfungsi sebagai ilmu". Sebagai ilmu, filsafat mendobrak gerbang-gerbang pemikiran segala sesuatu sampai se akar-akarnya. Kebenaran adalah fokus dan komitment sentral para filsuf. Semangat cinta akan kebijakansanaan (Philosophia) terus menerus melahirkan cahaya-caya filosofis baru dalam peradaban. Buku FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN ini akan membantu kita untuk memasuki, mempelajari dan mendalami ranah-ranah filsafat ilmu pengetahuan karena mengupas tuntas:
  1. Hubungan filsafat dengan ilmu dan pengetahuan
  2. Hubungan filsafat dengan kehidupan masyarakat, kebudayaan dan gerak peradaban
  3. Hubungan filsafat dengan perilaku dan tindakan manuasia(Etika)
  4. Sejarah perkembangan ilmu sejak jaman klasik sampai kontemporer
  5. Sejarah pembentukan cara berpikir manusia
DATA BUKU
JUDUL : Filsafat Ilmu Pengetahuan
PENULIS : Prof. Konrad Kebung Ph.D.
PENERBIT : Prestasi Pustaka Publisher.[]

Monday, January 10, 2011

PENGANTAR LOGIKA

Titel buku ini LOGIKA, namun dari bahasan didalam terdapat beberapa materi yang bersentuhan langsung dengan filsafat ilmu. Materi yang bersentuhan itu terkait dengan "Kerancuan Pikir" ( Fallacy). Buku ini membekali orang untuk memahami cara berpikir deduksi, yang meletakkan nalar/rasio dalam mencerna kebenaran. Khusus yang membicarakan kerancuan pikir, buku ini meletakan bahasan di halaman 59- 67. tepatnya di bab enam tentang kerancuan berpikir.
Merujuk dari pemikiran Irving M Copi (introduction to logic, 1959:51). Dalam buku itu diaungkap berbagai bentuk arguymen yang rancu, dan selajutnya dikelompokkan menjadi dua besar, yakni;
1. Formal Fallacy atau Kerancuan Formal
2. Informal Fallacy atau Kerancuan Informal.
Kerancuan Revelansi adalah kerancuan pada argumen yang premis-premisnya secara logikal tidak relevan. secara substansial ridak ada sangkut pautnya dengan kebenaran atau kesalahan dari kesimpulan yang mau ditegakkan oleh premis-premis yang diajukan.

Artinya, antara premis-premis dan kesimpulan tidak terdapat hubungan logikal. Cara penyampaian mempengaruhi aspek psikologis sehingga antara premis dan kesimpulan terdapat hubungan logikal.

Irving M. Copi mengemukakan 10 jenis Kerancuan Relevansi:

1. Konklusi Tidak Relevan/Irrelevant Conclusion/Ignoratio Elenchi
Terjadi bila 1 argumen yang seharusnya dimasukan tidak mendukung 1 kesimpulan tersebut, namun diarahkan dan digunakan untuk membenarkan 1 kesimpulan yang lain.

2. Merujuk kekuatan/Argumentum ad Baculum/Appeal to Force
Terjadi bila orang dengan mendasarkan diri pada kekuatan/ancaman penggunaan kekuatan memaksakan agar 1 kesimpulan diterima atau disetujui.

3a. Argumentum ad Hominem/Abusive
Terjadi bila suatu argumen diarahkan untuk menyerang pribadi orangnya, dengan menunjukkan kelemahan/kejelekan orang tersebut dan tidak berusaha secara rasional membuktikan bahwa apa yang dikemukakan orang yang diserang itu salah.

3b. Argumentum ad Hominem/Circumstantial
Terjadi sebuah argumen diarahkan pada pribadi orangnya dalam kaitan dengan situasi/keadaan orang itu sendiri.

4. Argumentum Ignorantiam
Terjadi bila suatu hal dinyatakan benar semata-mata karena belum dibuktikan bahwa hal tersebut salah/sebaliknya suatu dinyatakan salah karena belum dibuktikan bahwa hal itu benar.

5. Argumentum ad Misericordiam/Appeal to pity/Rasa Iba
Terjadi bila rasa kasihan digugah untuk mendorong diterimanya /disetujuinya suatu kesimpulan. Terjadi pencampuradukan perasaan dan jalan pikiran orang sehingga terdorong untuk menyetujui/tidak menyetujui sesuatu.

6. Argumen ad Populum
Terjadi bila orang berusaha mengemukakan dan memenangkan dukungan untuk suatu pendapat/pendirian dengan jalan menggugah perasaan/emosi; membangkitkan semangat berkobar-kobar pada masyarakat.

7. Argumentum ad Verecundiam
Terjadi bila usaha memperoleh kebenaran/dukungan atas suatu kesimpulan/pendapat dilakukan dengan jalan mendasarkan diri pada kewibawaan orang terkenal, namun keahlian terletak di bidang lain.

8. False Cause/Kausa Palsu
Terjadi dengan cara menyatakan adanya hubungan kausal (sebab-akibat) antara 2 hal pada hubungan kausal itu tidak ada.

9. Complex Question/Pertanyaan Majemuk
Terjadi bila diajukan 1 pertanyaan majemuk tapi kemajemukannya tidak diketahui/ dikaburkan dan untuk pertanyaan tersebut dituntut hanya 1 jawaban tunggal.

10. Begging the Question/ Petitio Principii
Mengasumsikan kebenaran dari apa yang mau dibuktikan sebagai benar dalam upaya untuk membuktikan kebenarannya. Sering penggunaan kata-kata untuk mengungkapkan argumen ini mengaburkan fakta bahwa tersembunyi dalam salah 1 dari premis-premis yang diasumsikan tercantum kesimpulan.

Monday, November 1, 2010

KEBENARAN DALAM MATRIK

KEBENARAN DALAM MATRIK: SUMBER Rangkuman Ilmu Perbandingan Agama dan Filsafatà Dr. Ali Anwar, MSi, dan Drs. Tono TP.)
TEORI KOHERENSI
Teori kebenaran saling berhubungan
Perumusan
Protagoras, dikembangkan : Hegel (abad 19)
Prinsip
Deduksi (Umum -- Khusus)
Tingkat Kebenaran
Kuat/lebih meyakinkan
URAIAN/CONTOH
· Sesuatu itu benar jika ia mengandung yang koheren, artinya kebenaran itu konsisten dengan kebenaran sebelumnya
· Kebenaran ialah kesesuaian antara suatu pernyataan dan pernyataan lainnya yang sudah lebih dahulu kita ketahui dan diakui benar
· Suatu kepercayaan adalah benar bukanlah karena bersesuaian dengan fakta, melainkan karena ia bersesuaian atau berselarasan dengan binaan pengetahuan yang kita miliki
TEORI KORESPONDENSI
Suatu itu benar jika ada yang dikonsepsikan sesuai dengan obyeknya (Fakta)
Perumusan
Bertrand Rusel (1872-1970), awalnya Aritoteles
Prinsip
Induksi (Khusus--Umum)
Tingkat Kebenaran
Tingkat kebenaran agak rendah karena sifat metode induksi itu sendiri
URAIAN/CONTOH
· Kebenaran dicapai setelah diadakan pengamatan dan pembuktian (Observasi dan Verifikasi)
· Kebenaran itu berupa kesesuaian (korespondensi) antara apa yang dimaksud oleh suatu pendapat dan apa yang sungguh-sungguh merupakan fakta
TEORI PRAGMATIS
Suatu itu benar jika menimbulkan akibat positif
Pencetusnya
Charles S, Pierce (1835-1914)
Para Ahlinya
William James (1842-1910), Jhon Dewey (1859-1952)
Tingkat Kebenaran
Lemah (ada unsure subyektivisme)
URAIAN/CONTOH
· Benar tidaknya suatu pendapat, teori, atau dalil semata-mata beragantung pada faedah dan tidaknya pendapat tersebut bagi manusia untuk bertindak dalam penghidupannya yaitu ada nilai praktis, ada hasilnya, berguna, memuaskan (satisfies), berlaku (work)
· Bagi pragmatism, suatu agama bukan benar karena Tuhan yang disembah atau Tuhan itu benar-benar ada, tetapi karena pengaruhnya yang positif dan berkat kepercayaan itu, masyarakat jadi tertib

Sunday, October 31, 2010

ILMU PERBANDINGAN AGAMA DAN FILSAFAT.

Dari buku ini ada kutipan yang bermanfaat, yakni sekitar apa ilmu itu.
Hasil sadapan sebagai berikut:

ILMU ( Yang dimaksud Ilmu Pengetahuan)
· Ilmu adalah hal-hal yang diketahui (keseluruhan dari kebenaran-kebenaran yang terkait antara satu dan lainnya secara sistematis)
· Ilmu adalah hal-hal yang kita dapat mengetahui sesuatu (kemampuan untuk menarik kesimpulan dari sejumlah data tertentu dan dengan cra tertentu)
· Ilmu adalah pengetahuan yang mempunyai dasar dan berlaku secara umum dan niscaya/pasti
· Ilmu merupakan akumulasi pengetahuan yang disistemisasikan . Suatu pendekatan /metode pendekatan terhadap dunia empiris, yaitu dunia yang terkait dengan ruang dan waktu, dunia yang pada prinsipnya dapat diamati oleh panca indera manusia
· Science empircal, rational, general and cummulative and is all four one” (Ilmu ialah empiris, rasional, umum dan bertimbun-bersusun, dan semuanya serentak) (Ralph Ross)
· Ilmu adalah pengetahuan yang telah disitemisasikan, yakni disusun teratur mengenai suatu bidang tertentu yang jelas batas-batasnya mengenai sasaran, cara kerja, dan tujuannya. Ilmu diikat oleh suatu kesamaan cara kerja yang disebut metodologi (metode ilmiah), dan merupakan suatu disiplin ilmiah. Ilmu lahir Dari pengamatan yang cermat melalui mata, pencerapan indera, yakni mencerap melalui mata, telinga, hidung, otak dan lain-lain, baik dengan maupun tanpa menggunakan alat-alat bantuan (mikroskop, sinar X, teleskop, radio teleskop, potret prisma, high fidely microphone, dan sebagainya). Ilmu baru dikatakan ilmu kalau telah lengkap menyeluruh. Ilmu adalah pengetahuan yang telah menyempurnakan diri berdasarkan kumpulan data yang lebih lengkap dan perbaikan cara kerja terus menerus.[Halaman: 17-18]
SIFAT-SIFAT ILMU:
1. Rasional : (Proses pemikiran yang berlangsung dalam ilmu itu harus dan hanya tunduk pada hokum logika)
2. Empiris (Kesimpulan yang didapatnya harus dapat ditundukkan pada verifikasi pancaindera manusia)
3. Sistematis: (Fakta yang relevan itu harus disusun dalam suatu kebulatan yang konsisten)
4. Umum: ( harus dapat dipelajari oleh setiap orang tidak bersifat esoteric)
5. Akumulatif: (Kebenaran yang diperoleh selalu dapat dijadikan dasar memperoleh kebenaran)
[halaman 19-20]
Data Buku:
JUDUL : Rangkuman Ilmu Perbandingan Agama dan Filsafat
PENULIS:DR. Ali Anwar Yusuf. Drs. Tono.TP
PENERBIT: CV Pustaka Setia. Jl. BKR-LIngkar Selatan No. 162-164. Telp:(022-5210588-5224105.
ISBN: 979-739-585-6
CETAKAN: I : Oktober 2005
TEBAL: 232 halaman

No comments: