
Siswi SD Ngawi Digilir 3
Pemuda
Tribun Timur -
Selasa, 31 Januari 2012 15:17 WITA
Berita Terkait
- Diiming-imingi Rp 20 Ribu, Murid SD Diperkosa
- Ditepuk, Diberi Minum, dan Akhirnya Tiba di Makassar
- Gadis Asal Lampung Lunglai di Semak-semak Rusunawa
- Gadis 16 Tahun Diperkosa Ayah Tirinya di Bone
- Satu Tersangka Pemerkosaan di Angkot Seorang Perempuan
- Komnas Perempuan: Rok Mini Bukan Penyebab Pemerkosaan
- Polrestabes Makassar Ringkus Gembong Penculikan
- Pelaku Pemerkosa Anak Diancam 15 Tahun Penjara
- Polisi Tangkap Pelaku Pemerkosaan di Rumah Kosnya
- Ini Salah Satu Mahasiswa Bejat di Makassar
TRIBUN-TIMUR.COM, NGAWI - Seorang
bocah perempuan berusia 12 tahun dan masih duduk di bangku
kelas 6 sekolah dasar di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, diperkosa oleh
tiga pemuda secara bergiliran. Pemerkosaan dilakukan di sebuah gubuk
pada malam hari. Para pelaku mengelabui korban dengan dalih diajak
jalan-jalan.Kepala Kepolisian Sektor Geneng, Kabupaten Ngawi,
Ajun Komisaris Partono, mengatakan, dari tiga pemuda itu, satu di
antaranya masih berstatus pelajar. Mereka telah ditangkap dan saat ini
ditahan di Polsek.
Pelaku bernama YP (17) kelas 11 SMA, Handoyo Triwanto (19), dan Suwito (25). Ketiganya berasal dari Desa Gereh, Kecamatan Geneng.
Menurut korban, ia dipaksa oleh ketiga orang ini. Namun, pengakuan korban itu dibantah oleh pelaku yang bernama Handoyo. Pelaku mengaku sebagai pacar korban dan mengatakan jika perbuatan itu dilakukan atas dasar suka sama suka.
Kasus perkosaan ini terkuak ketika ibu korban menanyai anaknya yang terus menangis dan mengaku kesakitan. Ibu korban lantas melapor ke polisi tanpa didampingi suaminya karena ayah korban sedang bekerja di luar negeri sebagai Tenaga Kerja Indonesia.(*)
Pelaku bernama YP (17) kelas 11 SMA, Handoyo Triwanto (19), dan Suwito (25). Ketiganya berasal dari Desa Gereh, Kecamatan Geneng.
Menurut korban, ia dipaksa oleh ketiga orang ini. Namun, pengakuan korban itu dibantah oleh pelaku yang bernama Handoyo. Pelaku mengaku sebagai pacar korban dan mengatakan jika perbuatan itu dilakukan atas dasar suka sama suka.
Kasus perkosaan ini terkuak ketika ibu korban menanyai anaknya yang terus menangis dan mengaku kesakitan. Ibu korban lantas melapor ke polisi tanpa didampingi suaminya karena ayah korban sedang bekerja di luar negeri sebagai Tenaga Kerja Indonesia.(*)
Editor : Ridwan Putra
No comments:
Post a Comment